Pendakian Gunung Prau 2.565 mdpl menuju puncak Sunrise



Hai guys ketemu lagi nih sama gw bang Dwi, disini gw akan ceritain pengalaman gw naik gunung Prau dari sekian lamanya pengen naik kesini dan akhirnya tercapai juga kemaren tanggal 17 Agustus 2017. Nah awal cerita gw berangkaqt dari jakarta bersama temen" gw dari jakarta, total ada 4 orang termasuk gw, ceritanya gw disuruh nemenin temen" gw nih naik buat pertama kali, makanya saya pilih gunung prau untuk mereka yang baru pertama kali naik karena gunungnya yang ramah dan gak terlalu tinggi jadi cocok buat pemula untuk naik, seperti gw :D.
Sebelum berangkat gw sama temen" gw  meet up buat anggaran dan sama cek perlengkapan apa aja yang diperlukan, nah disini saya akan rincikan apa saja yang kemaren gw bawa buat naik ke prau, meski gunung kecil safety harus di nomor satukan, pertama paling utama yaitu :
1. SB (Sleeping Bag) 
Para pendaki pasti tahu kan barang yang satu ini, ini salah satu barang wajib yang harus dibawa buat pendakian, apa lagi digunung Prau yang rumornya pernah mencapai suhu minus lima derajat, kebayang kan dinginnya kayak apa nanti.



2. Tenda

Untuk Tenda ada banyak pilihan dan variasi ukuran tenda, tergantung kebutuhan dan banyaknya orang, nah disini gw bawa tenda merk Great Outdoor explore 4 person, karena gw naiknya 4 orang gw ambil yang kapasitas yang 4 atau lebih juga boleh, tips memilih tenda kalau bisa beli atau sewa tenda yang double layer, dan tentu saja lihat kondisi cuaca juga sebelum melakukan pendakian.

3. Flyshet

Nah barang ini kadang dianggap sepele sama pendaki, soalnya jarang yang pakai, tetapi untuk mencegah adanya serangan badai atau pun hujan barang ini wajib dibawa untuk melindungi tenda dari guyuran hujan dan badai langsung ke tenda, meskipun tenda sudah double layer dan waterproof tetap saja gw kalau pasang tenda pasti gw tambahin flyshet agar lebih hangat sdan aman.




4.Matras


Matras termasuk barang yang penting untuk pendakian, nah jumlah matras biasanya kita tentukan sesuai banyaknya orang dan ukuran matras, untuk pendakian kemarin gw bawa matras 2 alumunium dan 1 matras biasa, jadi total bawa 3 untuk 4 orang, nah matras
sendiri ada dua jenis, matras biasa yang warna hitam atau warna lain, yang biasanya digulung, untuk matras biasa ukurannya cuma muat buat 1 orang, jadi jika bawa matras ini terpaksa harus bawa sesuai banyaknya orang, nah untuk matras alumunium foil ada 2 varian ukuran, untuk 1 orang dan 2 orang, kebetulan kemarin gw bawa ukuran untuk 2 orang, nah jika dibandingkan lebih bagus mana antara biasa atau alumunium? menurut saya sih keduanya bagus, cuma untuk alumunium foil ada beberapa kelebihan dibandingkan yang biasa, yaitu lebih cepat meresap panas atau bisa dibilang lebih hangat dibandingkan matras biasa, dan lebih ringan daripada matras yang biasa, untuk selebihnya bisa searching ya guys :D .
5. Kompor & Nesting
6. Carrier
7.Sarung Tangan
8.Sepatu Gunung

Kurang lebih itu peralatan yang gw bawa, nah kita lanjut ke perjalan menu prau, sebelumnya gw berangkat dari jakarta dari terminal Lebak bulus, nah disini gw menggunakan transportasi Bus malam untuk menekan biaya transport, dari jakarta ke wonosobo kita menggunakan bus malam kurang lebih harga tiketnya 100ribu jadi untuk pulang pergi 200ribu, keesokan harinya kami tiba di terminal mendolo wonosobo, akhirnya sampai di wonosobo gerbang menuju ke Gunung Prau, sesampai nya diterminal kami gak langsung ke basecamp pendakian, melainkan kami istirahat sejenak dan sarapan jangan lupa :D. sehabis isoma, gw sama temen" gw langsung mencari mini bus buat menuju ke basecamp pendakian, nah di gunung prau sendiri ada tiga jalur menuju puncak yaitu
1. Via Wates
2. Via Dieng
3. Via Patak banteng
nah karena kalau dari terminal paling dekat dengan basecamp patak banteng, dari terminal biasanya kita naik bus 1,5jam - 2jam perjalanan sampai ke basecamp dan dikenakan biaya 20ribu sekali naik, dan waktu itu kebetulan sedang ada perbaikan jembatan, maka kami terpaksa dua kali naik bus untuk menuju basecamp, tapi tenang saja ongkosnya sama kok.Nah akhirnya gw sampai di basecamp pendakian via PAtak Banteng, disini cukup banyak yang akan memulai mendaki dan juga yang baru saja turu dari puncak, sebelum mendaki kami mengisi perut biar gak keroncongan nanti saat di jalur pendakian :D, setelah itu gw sama temen gw Ejar daftar buat simaksi, ohya dihimbau juga untuk semua yang kan mendaki utuk mendaki di jalur resmi dan jangan lupa simaksi secara legal. Disini simaksi termasuk murah, hanya 10rbu rupiah perorang, setelah simaksi kamipun berkumpul untuk memulai pendakian dan seperti biasa sebelum pendakian kita berdoa dahulu agar dilancarkan semua urusan mendaki dan diberi keselamatan sampai tujuan.

Nah cerita awal baru saja dimulai setelah melewati basecamp patak banteng,... awal pemandangan kita disuguhi dengan tangga warga yang di hiasi warna warni seperti pelangi, setelah melewati perkampungan kita akan melewati perkebunan warga, jarak basecamp dan pos 1 tidak lah jauh, sekitar 15 menit kalau jalan santai, nah setibanya di pos 1 kita rehat sejenak ngatur nafas, maklumlah pendaki junior hehehe,.. setelah istirahat 3 menit, kita lanjut lagi menuju pos 2, nah disini jalan sudah mulai nanjak, meski masih di perkebunan warga, trek menuju pos 2 masih banyak warung" warga, jadi saat turun nanti kita bisa jajan disini sambil melepas lelah apalagi dengan suguhan semangka yang segar-segar hehe, belum sampai dipertengahan jalan dari pos 1 ke pos 2 tiba-tiba temen gw yang paling belakang minta break dan ternyata di kena kram pada kaki kiri nya,. buset dah baru naik berapa meter sudah kram, untuk kalian yang baru pertama kali naik, penyakit ini memang sering terjadi, apa lagi kurangnya pemanasan sebelum naik, dan dengan seketika gw ngeluarin p3k yang seadanya, dan ketika naik barang yang wajib gw bawa adalah balsem, temen gw suruh rebahan dan gw olesin sama balsem sambil diurut pelan-pelan, terpaksa kita break dulu karena melihat kondisi temen gw yang kena kram, sebelumnya gw nanya mau lanjut apa turun, tapi dia maksa naiklah udah jauh-jauh juga dari jakarta masa gak naik, yang terpenting ketika ada situasi seperti ini kita harus bisa menjaga ego masing masing dan jangan memaksa kehendak sendiri, prinsip gw naik gunung, naik satu naik semua, turun satu turun semua, kita disini menguji kesabaran dan menemukan jati diri siapa kita sebenarnya, setelah pulih agak mendingan kedua temen gw, gw suruh untuk didepan dan gw sama temen gw yang kram tadi naik pelan-pelan dan gw diposisi paling belakang buat ngawasin, gak tahu kenapa dari dulu tiap naik emang suka paling belakang, atau emang gak bisa naik cepat kalau di depan :v makanya milih di barisan paling belakang terus :D, singkat cerita alhamdulilah sampai pos 2 dengan sehat dan selamat mesi ada satu yang kram hehe, di pos 2 kita rehat sejenak sambil menikmati pemandangan yang di suguhin oleh gunung prau,...


Pendakian perdana menuju puncak Gunung Ungaran 2050 mdpl via basecamp Mawar


Berbicara mengenai gunung pendek, di Kabupaten Semarang terdapat sebuah gunung dengan ketinggian 2050Mdpl bernama Gunung Ungaran, bagi para traveler kawasan Ungaran, Semarang memang terkenal dengan tempat-tempat wisatanya yang keren, seperti Candi Gedong Songo, Curug Lawe dan Umbul Sidomukti.

Wisata-wisata tersebut terletak di lereng Gunung Ungaran yang merupakan gunung tertinggi di Kabupaten Semarang, walaupun begitu ternyara Gunung Ungaran tak sepopuler gunung pendek lainnya lho, seperti Gunung Prau dan Andong.

Sayang sekali memang, padahal Gunung Ungaran merupakan salah satu gunung yang sangat cocok untuk pemula sebelum mendaki di gunung yang lebih tinggi seperti Gunung Rinjani, nah bagi kamu yang ingin mendaki di Gunung Ungaran, dibawah ini merupakan info dan tips saat pendakian di Gunung Ungaran, yuk kita simak.

Gunung Ungaran memiliki 3 jalur pendakian, yaitu melalui Gedong Songo, Pasar Jimbaran (Basecamp Mawar) dan Promasan, dari ketiga jalur tersebut, pendakian melalui Basecamp Mawar merupakan yang paling populer, selain itu Basecamp Mawar dan Promasan merupakan jalur resmi, sedangkan Gedong Songo bukanlah jalur resmi.


Pendakian Gunung Ungaran via Basecamp Mawar (Pasar Jimbaran)
Untuk menuju ke Basecamp Mawar, dari pusat kota Semarang kita hanya perlu menuju ke Ungaran, ikuti jalan hingga sampai di Pom Bensin Lemah Abang di kiri jalan, dan beberapa meter kedepan terdapat gapura bertuliskan Kawasan Wisata Candi Gedong Songo di kanan jalan, masuk ke gang tersebut dan ikuti jalan hingga sampai di Pasar Jimbaran, tepat didepan Pasar Jimbaran terdapat gang di kanan jalan, ikuti gang tersebut hingga kamu sampai di Basecamp Mawar.



Estimasi Pendakian Gunung Ungaran via Basecamp Mawar

Pasar Jimbaran – Basecamp Mawar (30 menit)
Basecamp – Pos Pronojiwo (40 menit)
Pos Pronojiwo – Kolam Renang Pos 3 (15 menit)
Kolam Renang – Kebun Teh (15 menit)
Kebun Teh – Puncak Ungaran (2 jam 20 menit)
Total : kurang lebih 4 Jam (tergantung kecepatan dalam berjalan)


Info Jalur Basecamp Mawar :

Terdapat sumber air di antara jalur Pos Pronojiwo – Kolam Renang, dan juga terdapat kolam untuk persediaan air di Kolam Renang (Pos 3).
Jalur didominasi oleh hutan sepanjang perjalanan hingga Kebun Kopi.
Untuk menuju Basecamp Mawar bagi yang menggunakan kendaraan diharap memeriksa kendaraannya terlebih dahul karena jalan menuju Basecamp sangat menanjak, dan bagi yang ingin jalan kaki-pun akan cukup menguras tenaga.